Zero to Hero dari Sosok Perintis Rembang: Aris Munandar, Mentor Mahasiswa SALUT Kartini menjadi Entrepreneur Muda

REMBANG, utrembang.com – Ada yang bilang dia beruntung, ada pula yang menyebutnya jenius.
Namun, jika kalian bertanya pada dia, ia akan tersenyum dengan ramah dan menjawab dengan sederhana “Sukses bukanlah tujuan, melainkan cerminan dari perjuanganmu.”
“Cukup berikan yang terbaik dari dirimu sekarang, dan kata sukses akan datang dari orang lain karena orang lainlah yang akan melihat betapa layaknya dirimu dengan gelar tersebut!” ungkap Aris Munandar, sosok Ketua Forum UMKM Rembang.
Inilah kisah tentang seorang pengusaha lokal sekaligus ketua Forum UMKM Rembang, berhasil membangun kerajaan bisnisnya dari nol hingga menjadi inspirasi bagi banyak orang disekitarnya.
Lahir di Rembang, 13 Agustus 1989, dibesarkan dari keluarga yang sangat sederhana dan serba terbatas, bahkan saat itu di desanya Criwik akses listrik belum sampai, jadi dia terpaksa harus tidur di temani dengan nyala lampu minyak yang remang-remang, seakan-akan ingin meneror dia sewaktu tidur.
Tetapi justru dari keterbatasan itulah tercipta sosok yang tangguh dan tak kenal lelah yang memberi inspirasi bagi sekitarnya di kemudian hari.
Aris besar dan tumbuh di desa Criwik, Kecamatan Pancur, Kabupaten Rembang. Sekolah di SDN 1 Criwik, kemudian melanjutkan di SMPN 1 Pancur, setelah itu dia sekolah di SMK NU Lasem dan lulus tahun 2007.
Masa kecil Aris tidak mudah, dia pernah mengalami banyak hal yang tidak mengenakan sepanjang hidupnya di waktu kecil. Dia bahkan sering mencari ikan di sungai bersama teman-temannya untuk dijadikan lauk dengan nasi singkong.
“…Bahkan saya pernah dihina teman saya, wong ndeso iso opo?,” ujarnya dengan nada sedikit bersemangat dan tertawa kecil.
Kisah sukses seringkali dimulai dari titik terendah, begitu pula perjalanan Aris Munandar sebelum terkenal seperti sekarang.
Selepas sekolah SMK dia tidak langsung melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, karena keterbatasan biaya. Namun, hal itu justru menjadi awal dari sebuah perjalanan panjang.
Dengan semangat dan tekad yang kuat, dia memutuskan untuk pergi merantau di Sumatra pada tahun 2007 menjadi seorang operator eskavator di sebuah proyek konstruksi hingga akhirnya berhasil menjadi seorang pelaksana kontraktor.
Lima tahun berselang, tahun 2012 dia memutuskan untuk pulang ke tanah kelahirannya di Jawa dan mulai merintis usaha jamur yaitu Surya Jamur.
Perjalanannya tidak mudah, banyak rintangan dan lika-liku yang dia hadapi ketika merintis usaha jamur tersebut. Di tengah rintangan dan lika-liku bisnis, ia juga aktif sebagai penggerak Karang Taruna Desa.
Setahun kemudian, ia semakin mengabdikan diri dan aktif di bidang sosial, bergabung dengan NGO Plan International Indonesia untuk mendampingi desa-desa miskin, membantu penanggulangan masalah remaja, dan memberikan pendampingan bagi wirausaha muda. Namun, pada tahun 2017 dia hampir bangkrut dan kehilangan segalanya yang membuatnya hampir menyerah.
“Saya pernah makan hanya dengan mie satu bungkus untuk sekeluarga mas,” ujarnya sambil berkaca-kaca saat mengingat kejadian tersebut.
Tetapi dengan tekad yang kuat dan dukungan dari keluarga Aris berhasil bangkit dari keterpurukan yang hampir merenggut hidupnya itu. Dia berhasil bangkit dan membuktikan bahwa dia bisa sukses meskipun pernah dihantam badai di kehidupannya.
Pada tahun 2018 dia dipilih untuk menjadi Dirut Bumdesma (Badan Usaha Milik Bersama).
Sejak saat itulah namanya makin dikenal luas dan semakin aktif diberbagai kegiatan sosial di bidang pengembangan UMKM dan pembangunan desa Kawasan.
Pada tahun 2021 dia dipercaya untuk menjadi vendor dalam project penanganan issue global (penanganan sampah dengan system integrated farming) dan memfasilitasi kaum disabilitas hingga tahun 2023. Perjalanan hidupnya yang penuh lika-liku ini juga ia tuangkan dalam sebuah buku berjudul Zero to Hero.
“Bagi saya, Zero to Hero adalah sebuah perjalanan. Saat kita berani menolak keterpurukan, kita menempa diri dan berjuang hingga berhasil meraih kemenangan,” tuturnya, mengisahkan filosofi dari judul buku yang dia tulis.
Aris juga menekankan untuk pentingnya mencari mentor saat mengembangkan bisnis usaha, ia mengatakan bahwa sukses meninggalkan jejak dan jejak itulah yang bisa dipelajari agar orang lain tidak mengulangi kesalahan yang sama saat mengejar kesuksesan.
Kisah Aris Munandar adalah sebuah potret nyata dari ketangguhan, keberanian, dan semangat pantang menyerah.
Ia membuktikan bahwa kesuksesan bukanlah semata-mata diukur dari keuntungan finansial, melainkan juga dari kemampuan untuk bangkit dari kegagalan, dan memberikan dampak positif bagi komunitas di sekitarnya.
Pengalamannya mengajarkan bahwa mentor dan dukungan keluarga adalah kompas saat kita kehilangan arah dan bahwa perjalanan dari nol menuju puncak tidak hanya tentang menjadi “hero” bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang lain. Seperti halnya Surya yang bisa menerangi orang-orang saat berada dalam kegelapan.
Video pilihan: Short Movie: Mimpi