UT Salut Kartini Rembang: Kuliah Jarak Jauh, dari Darurat Menjadi Tren

REMBANG, utrembang.com – Mula-mula tidak banyak yang menaruh perhatian, terlalu asing di indra pendengaran khalayak umum, siapa sangka sistem kuliah jarak jauh justru menjadi tren lima tahun kemudian?
Berawal dari pandemi COVID-19 yang hadir tidak terduga, mengubah arah gerak hampir seluruh sendi kehidupan, masyarakat pun dipaksa ikut mengubah kebiasaan.
Jika sebelumnya proses pembelajaran dilaksanakan dengan bertemu secara tatap muka, maka tidak demikian ketika COVID-19 melanda.
Masyarakat khususnya kalangan pelajar dikenalkan dengan satu proses belajar yang cukup unik dan menantang.
Sistem jarak jauh, solusi ditengah huru-hara dunia yang membatasi seluruh akses termasuk interaksi dalam lingkup sosial.
Meski banyak bisik tidak mengenakkan saat awal diterapkan, tidak ada yang mengira justru kini sistem jarak jauh menjadi salah satu transformasi besar dalam dunia pendidikan.
Anggapan bahwa sistem kuliah jarak jauh hanya solusi darurat dan tidak efektif jika diterapkan di bangku Perguruan tinggi kini terpatahkan, saat ini kuliah jarak jauh bukan lagi pilihan darurat, melainkan sebuah tren yang terus tumbuh dan berkembang.
Di tengah perubahan ini, mahasiswa yang menjalani pendidikan dengan sistem jarak jauh mulai merasakan sendiri bagaimana sistem ini memberi ruang baru dalam menjalani pendidikan.
Salah satunya yaitu Romlah Dwi Cahyani atau yang kerap disapa Yani, seorang mahasiswa jurusan manajemen dari Universitas Terbuka SALUT Kartini Rembang.
Dari balik layar laptopnya, Yani menemukan cara belajar yang lebih sesuai dengan ritme hidupnya. Yani tidak lagi harus berangkat pagi-pagi atau terburu-buru mengejar dosen di kampus.
“Sistem kuliah jarak jauh memang memberikan keuntungan, lebih fleksibel dan efektif, apalagi untuk orang-orang yang kerja maupun ibu rumah tangga yang ingin lanjut kuliah,” tuturnya.
Bagi Yani, kuliah jarak jauh bukan sekadar alternatif, tapi harapan baru bagi setiap orang yang selama ini merasa pendidikan tinggi hanya bisa diakses oleh yang punya banyak waktu dan tenaga.
Pengalamannya sebagai salah satu mahasiswa yang menggunakan sistem kuliah jarak jauh telah menumbuhkan keyakinan bahwa sistem seperti ini patut diperluas.
“Menurutku ini perkembangan yang positif. Sistem kuliah jarak jauh sudah membantu banyak orang, termasuk aku. Harapannya, kampus-kampus lain juga bisa membuka akses serupa, supaya makin banyak orang punya kesempatan melanjutkan kuliah tanpa harus mengorbankan pekerjaan atau keluarga,” ucapnya dengan nada penuh harapan.
Sistem kuliah jarak jauh telah menunjukkan perubahan yang dulu dipicu oleh krisis, kini menjelma menjadi pilihan sadar.
Dunia pendidikan tak lagi terikat dinding-dinding kelas, melainkan juga merambat melalui kabel-kabel internet, menyusup ke setiap sudut rumah, dan menyatu dengan kehidupan sehari-hari.
Ditengah keterbatasan dan harapan, kuliah jarak jauh terus bertumbuh, bukan sebagai bayangan masa lalu, tapi sebagai bagian tak terpisahkan dari masa depan.
Video pilihan: Kuliah di UT Sungguh Mudah