Potret Rembang Simpan Kisah, Seni dan Budaya di Baliknya

REMBANG, utrembang.com – Sambutan anyaman bambu berbentuk gapura menghadap senja.
Secarik kain yang bertuliskan Pameran Foto dan Ngopi Lesehan Bareng Gus Hanies menyambut kehadiran setiap warga.
“Rembang di Mata Warga” tema yang diusung dalam kegiatan ini. Pameran foto di gelar di Gedung Hijau Rumah Dinas Wakil Bupati Rembang, sejak 26 Juli-2 Agustus 2025 yang dibuka oleh M. Hanies Cholil Barro’.
Pameran ini dapat dikunjungi sejak pukul 09.00-21.00 WIB.
Dalam sambutannya, Gus Hanies mengajak masyarakat Rembang untuk bersama-sama membangun Kabupaten yang tercinta ini melalui jalur yang lebih estetik, dengan seni dan budaya.
“Kita upayakan agar kegiatan seni seperti ini bisa rutin dilaksanakan,” ujarnya.
Melangkahkan kaki melewati gapura bambu, disambut dengan foto yang bertemakan garam.
Terpampang 10 foto dengan berbagai potret yang melukiskan bahwa Rembang kota garam. Satu yang mencuri perhatian, foto karya wisata bahari dengan caption “lukisan-lukisan garam dari tambak Lasem”.
Foto yang menggambarkan sosok manusia, naga dan burung merak digambar beralaskan tanah tambak.
Menengok ke seblah kiri, terlihat tiga space jalan terpampang foto keindahan Rembang. Jalan pertama, Rembang dalam potret dengan berbagai profesi masyarakatnya.
Nelayan, Dokter, Jurnalis, Pemain Gamelan, Pekerja Pengolahan Ikan Asap hingga Penjual Bunga tujuh rupa.
Laju kedua, terlihat sang saka merah putih berdiri dengan tiga foto didekatnya. Menggambarkan seorang ibu yang sedang menjaga tanaman padinya, dua sosok peria yang sedang adu banteng melakukan pathol sarang, dan suguhan keindahan laut dengan kapal tanpa nahkoda di kala senja.
Laju ketiga, mata kita dimanjakan dengan temuan potret sudut Rembang yang dominan dengan pemandangan pantai dan mataharinya. Keindahan arunika dan swatasmita yang terabadikan dalam potret menyimpan setiap kisah dari pemiliknya.
“Ternyata fotonya banyak yang di panjang, banyak sudut Rembang yang sebelumnya saya tidak tahu ada disini,” ujar salah seorang pengunjung yang enggan disebut namanya.
Yang mencuri perhatian adalah karya dari kembardkv dengan caption “koleksi perpusatakaan Masjid Jami’ Lasem: Sorban dan Gamis KH. M. Ma’shoem Ahmad Lahir Tahun 1870 M wafat 1972 M” dan karya mnffck “Pondok Rajdlatut Thalibin Leteh Rembang” yang menunjukkan sosok Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) bersama Abah Kirun. Dua potret khas Rembang yang terkenal kental budaya Islam.
Foto yang dipajang beralaskan hitam di dalam gedung berwarna hijau, beratap putih dan lantai hitam. Seakan mengatakan selamat datang di Kabupaten Rembang. Dengan semua keindahan alam, sosial dan budaya serta toleransi yang kental di lingkungan masyarakatnya.
Video pilihan: Kuliah di UT Sungguh Mudah